Ada sebutir telur yang secara kebetulan ditemukan oleh seorang petani jagung di ladangnya. Melihat ukurannya hampir sama dengan telur ayam di kandang miliknya. Akhirnya petani tersebut memutuskan untuk meletakkan telur temuannya bersama-sama dengan telur ayam yang sedang dierami oleh induknya. Dia berharap agar nantinya telur tersebut akan menetas bersama-sama dengan ayamnya. Tiba pada saatnya, telur-telur yang dierami induk ayam miliknya akhirnya menetas semua, tanpa kecuali telur temuannya.
Anak-anak ayam secara alami tumbuh selayaknya ayam kampung biasanya, namun "ayam" yang satunya beda dengan yang lainnya. Setelah diteliti, ternyata "ayam" tersebut adalah anak burung elang. Hari demi hari, minggu demi minggu, dan bahkan menginjak usia bulanan, anak elangpun berperilaku seperti anak ayam. Dia tidak sadar kalau dia adalah anak elang si raja angkasa yang gagah dan tangguh. Anak elang selalu takjub manakala dia melihat si raja angkasa terbang dengan lincahnya menguasai awan dan langit, rasanya dia ingin seperti itu. Namun karena dia merasa bahwa dia adalah hanya "seekor ayam kampung", maka khayalan untuk bisa terbang adalah hanya sekedar impian belaka, tidak mungkin dia dapat mewujudkannya.
Cerita di atas dapat menginpirasikan pada kita bahwa, sebesar atau sehebat apapun potensi kita, kalau kita sendiri tidak tahu kemampuan kita, maka tidak akan pernah dapat melakukan hal-hal yang hebat yang semestinya dapat kita lakukan. Bukalah potensi kita, pahami dan bangunkan potensi kita agar dapat dimaksimalkan potensinya. Janganlah seperti "elang" yang selama hidupnya dia beranggapan sebagai ayam kampung karena ketidaktahuannya, dan akhirnya sampai matipun dia tetap sebagai ayam kampung, tidak pernah bisa terbang.
Anak-anak ayam secara alami tumbuh selayaknya ayam kampung biasanya, namun "ayam" yang satunya beda dengan yang lainnya. Setelah diteliti, ternyata "ayam" tersebut adalah anak burung elang. Hari demi hari, minggu demi minggu, dan bahkan menginjak usia bulanan, anak elangpun berperilaku seperti anak ayam. Dia tidak sadar kalau dia adalah anak elang si raja angkasa yang gagah dan tangguh. Anak elang selalu takjub manakala dia melihat si raja angkasa terbang dengan lincahnya menguasai awan dan langit, rasanya dia ingin seperti itu. Namun karena dia merasa bahwa dia adalah hanya "seekor ayam kampung", maka khayalan untuk bisa terbang adalah hanya sekedar impian belaka, tidak mungkin dia dapat mewujudkannya.
Cerita di atas dapat menginpirasikan pada kita bahwa, sebesar atau sehebat apapun potensi kita, kalau kita sendiri tidak tahu kemampuan kita, maka tidak akan pernah dapat melakukan hal-hal yang hebat yang semestinya dapat kita lakukan. Bukalah potensi kita, pahami dan bangunkan potensi kita agar dapat dimaksimalkan potensinya. Janganlah seperti "elang" yang selama hidupnya dia beranggapan sebagai ayam kampung karena ketidaktahuannya, dan akhirnya sampai matipun dia tetap sebagai ayam kampung, tidak pernah bisa terbang.
1 komentar:
sukses
Posting Komentar