F April 2011 ~ Teknik Pemesinan SMK 1 Rembang
Kalau kita gagal membuat perencanaan, sebenarnya kita sedang merencanakan sebuah kegagalan.

Jumat, 29 April 2011

problema murid / siswa

PROBLEMA MURID / SISWA



Kata murid atau siswa biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana.

KEBIASAAN HIDUP
Sebagian besar seorang murid atau siswa mempunyai waktu yang lebih banyak berada di rumah daripada di sekolah. Sebagai seorang murid atau siswa hanya berada di sekolah kurang lebih berkisar antara 8 sampai dengan 10 jam setiap harinya, berarti sisa waktu luangnya berada di luar pantauan sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.
Rutinitas kegiatan yang dilakukan oleh seorang siswa setiap harinya akan membentuk kebiasaan yang akan tertanam pada diri mereka. Kebiasaan yang dijalani / dilaksanakan tersebut akan membentuk suatau karakter yang secara tidak sadar akan mempengaruhi pola yang terpatri pada dirinya. Sehingga akhirnya menjadi gaya atau kebiasaan hidupnya.

AKTIFITAS KESEHARIAN
Banyak kegiatan atau aktivitas yang dapat dilakukan oleh seorang siswa, dalam hal ini adalah seorang pelajar. Tentunya aktivitas yang dilakukan oleh siswa hendaknya harus dipilah-pilah dari yang positif (memberi manfaat) dan aktivitas yang negatif (yang tidak memberi manfaat).
Sebagai contoh seorang siswa di luar tugas sekolah mereka mempunyai kegiatan bermain olah raga semisal sepak bola, bola folley, bulu tangkis, fitnes, bela diri. Ada pula yang sifatnya kerohanian, misalnya seni baca alqur’an, mengikuti pengajian, dan banyak kegiatan-kegiatan lainnya seperti seni dan hoby. Kegiatan tersebut memberi nilai tambah yang bersifat positif (bermanfaat), sehingga dapat memberikan bekal pada siswa di kemudian hari, agar dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya.
Di lain sisi, tidak sedikit pula siswa yang tidak memanfaatkan waktunya untuk kegiatan positif, melainkan untuk kegiatan-kegiatan yang hanya menuruti hawa nafsunya saja. Seperti contoh yang sedang marak akhir-akhir ini adalah banyaknya anak muda yang sering bermain kebut-kebutan di jalan raya dengan mengendarai sepeda motor tanpa aturan. Mereka merasa bahwa masa mudanya harus dipakai untuk bersenang-senang, jangan dipakai untuk belajar yang memusingkan kepala. Gaya hidup yang ditayangkan di televisi dan film-film merupakan figur atau referensi yang “wajib” dijadikan contoh. Kehidupan yang serba glamour mereka nikmati seakan-akan “gaya hidup gue” seperti yang terekam di benak mereka. Mereka tidak sadar kalau film, sinetron dan lainnya yang mereka lihat adalah sekedar hanyalan sang penulis dan diterjemahkan oleh sang sutradara film yang dikemas sangat “mempesona” kaum muda.

MELIHAT CONTOH ORANG-ORANG MAJU
Kalau hanya sekedar melihat orang-orang sukses dipandang dari ending-nya (hasil akhirnya), maka kita salah besar. Potret orang-orang berhasil selalu diawali dengan perjuangan yang besar dan panjang. Contoh kecil dari kehidupan orang-orang tua jaman dulu, mereka rela capai-capai menanam kelapa, padahal usia mereka sudah di atas lima puluh tahun. Kita tahu bahwa kelapa yang mereka tanam baru akan berbuah setelah sepuluh tahun. Lalu untuk apa hal itu mereka lakukan? Para orang tua jaman dulu selalu berpikir jauh ke depan, anak cucu mereka menjadi program jangka panjangnya. Hasil jerih panyahnya mereka peruntukkan untuk kebahagiaan keturunannya, bukan untuk mereka.
Coba kita bandingkan dengan pola pikir generasi sekarang, jangankan menanam kelapa, merawat tumbuhan saja mereka enggan karena tidak memperoleh hasil seketika itu. Yang ada di benak mereka adalah bagaimana memperoleh sesuatu yang diinginkan secara cepat dan tanpa bersusah payah. Kehidupan serba cepat (instan) menjadi pilihan yang ada kalangan pemuda jaman sekarang. Generasi kita sudah terbius menjadi obyek dari kemajuan peradaban modern.
Serangan globalisasi industri membuat generasi kita menjadi kelompok consumers good, dimanjakan oleh produk-produk luar yang serba mudah didapat. Sementara mereka tidak sadar kalau bangsanya sulit maju karena generasi mudanya tumpul dalam berfikir, sulit bangun karena “ternina-bobokkan” oleh jaman modern.
Padahal orang kaya tingkat dunia seperti Bill Gete adalah melampaui perjuangan yang panjang sebelum beliau menikmati buah manis usahaya. Contoh lagi tokoh orang kaya Indonesia (walau tidak terkaya), seorang Bob Sadino pemilik supermaket yang tersebar di banyak kota di Indonesia, beliau mengawalinya dari dasar sebagai penjual telur ayam kampung yang dijual berkeliling dengan naik sepeda onthel. Beliau sabar menggoes sepedanya dari pagi sampai sore dengan membawa dagangan telur ayam kampungya dor to dor dari rumah ke rumah.
Kalau anak muda kita (pelajar) mau bercermin pada tokoh-tokoh oranga sukses, maka paling tidak ada referensi buat mereka untuk maju. Janganlah “tidur” di hiruk-pikuknya kehidupan modern, bangunlah, berjuanglah untuk masa depanmu dan untuk keturunanmu.

KESADARAN UNTUK MAJU
Lihat kembali kisah seekor burung elang yang menetas di dalam eraman seekor ayam kampung. Dia yang semestinya bisa terbang di langit menjadi raja angkasa, namun akhirnya selama hidup dia tidak akan pernah bisa terbang, karena dia tidak sadar akan dirinya sendiri. Dia merasa dirinya adalah seekor ayam kampung biasa seperti saudara-saudara sepenetasannya.
Bercermin dari kisah anak elang tersebut, tentunya kita berpikir, ada yang salah dengan anak elang tersebut. Dia terkungkung di lingkungannya, dia tidak sadar akan potensinya (untuk terbang), dia “tertidur”, dia “terbius”, dia “terhipnotis”, sehingga dia menerima keadaan seperti ayam-ayam lainnya. Dia tidak mengenal dirinya sendiri sesuai kodratnya, dia tidak tahu kemampuannya.
Untuk itulah, sebagai generasi muda buka wawasanmu bangkitlah, banyak potensi yang perlu dibangkitan, digali dan dimaksimalkan agar dapat maju demi masa depan kita.

MELAKSANAKAN PERUBAHAN
Seperti konsep fisika, sesuatu yang meyebabkan gerak suatu benda dinamakan gaya atau force. Benda akan selamanya diam kalau tidak ada gaya yang menggerakannya.
Gerak nyata pada diri kita akan terjadi kalau kita sudah betul-betul pindah dari tempat awal ke tempat lainnya. Kalau misalnya kita berada di dalam bus yang berhenti, kemudian ada bus bergerak dari arah berlwanan kita, maka seakan-akan kita juga bergerak, padahal sejatinya kita tetap diam. Kita akan mengatakan pada teman kita bahwa kita sedang bergerak maju, hal itu akan menipu kita, ada gerakan semu atau gerakan relatif.
Hal itulah yang sering menipu kita dalam konsep maju-mundurnya usaha atau prestasi kita. Kita merasa sudah lebih pintar (aslinya nilai akademiknya tetap) dari teman kita, padahal sebenarnya adalah teman kita yang bertambah bodoh. Kita merasa alim (aslinya tetap saja) karena lingkungan tempat kita berada adalah lingkungan yang rusak moralnya. Kita merasa kaya (aslinya tidak tambah kekayaan) karena tetangga atau teman kita miskin-miskin.
Kalau kita melihat perubahan dengan cara melihat orang lain yang berubah, sementara kita adem-ayem saja tidak berubah, maka selamanya kita akan pasif dan begitu-begitu saja. Baliklah cara pandang kita untuk berubah dengan gerakan (action), sehingga orang lain biar tetap diam atau kalau sama-sama gerak percepatkan gerakan kita.
Kalau sekarang kita merasa lebih pintar dari orang lain, sementara orang lain tetap seperti kemarin atau juga pintar, berarti kita sudah berubah menjadi pintar. Kalau kita merasa lebih kaya dari orang lain, sementara orang lain juga kaya, maka kita benar-benar kaya. Intinya kalau kita ingin berubah, maka bergeraklah kita, jangan menunggu orang lain yang bergerak.

MEMETIK HASIL USAHA
Seorang murid, siswa, persiapkanlah masa mudamu untuk masa depanmu dan untuk keturunanmu dengan baik dan terencana. Mulailah dari kebiasaan hidup yang baik, teratur dan terarah. Isilah kegiatan / aktifitas yang positif yang bermanfaat untuk dirimu, untuk keluargamu dan untuk lingkunganmu. Lihat dan contohlah orang-orang maju, orang-orang sukses, orang-orang bijak dan alim agar kita mempunyai tuntunan (guide) dalam menjalankan cita-cita kita.
Kenalilah dengan penuh kesadaran potensi dan kemampuanmu agar dapat dipakai sebagai “senjata” untuk merengkuh cita-cita yang kita inginkan. Lakukan perubahan-perubahan demi kemajuan yang diharapkan, jangan menjadi penonton atas perubahan-perubahan yang dilakukan orang lain sementara kita menjadi penonton.
Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum (bisa perseorangan), kalau kaum (orang) itu tidak mengubah nasibnya sendiri.(Al Qur’an).

---------------------------


By LG- april 2011

Senin, 18 April 2011

PROBLEMA MURID / SISWA

Kamis, 14 April 2011

SUAIAN DAN TOLERANSI

RAKITAN INVENTOR

GAMBAR INVENTOR

DIKTAT PEMESINAN DWI BAHASA

Rabu, 13 April 2011

PEMBAGIAN PADA DEVIDING HEAD

GAMBAR INVENTOR

FRAIS

Selasa, 12 April 2011

MODUL MENERAPKAN PROSEDUR-PROSEDUR MUTU

PERMENDIKNAS 16 TH 2007 (kualifikasi komp guru)

PERMENDIKNAS 23 TH 2006 (skl pend dasar dan menengah)

PERMENDIKNAS 22 TH 2006

PERMENDIKNAS NO 39 TH 2009 (pemenuhan beban kerja guru dan pengawas)

PERMENDIKNAS NO 20 TH 2007 (standar penilaian pendidikan)

PERMENDIKNAS NO 41 TAHUN 2007

SILABUS PRODUKTIF TEK MESIN

Senin, 11 April 2011

RPP MENGEFRAIS KOMPLEKS

RPP Gambar Teknik Mesin

Rabu, 06 April 2011

silabus gambar teknik mesin terapan

Selasa, 05 April 2011

Expansion Of Solid